^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Perjanjian Baru Jelas Mengajarkan bahwa Sakramen Pembaptisan Diperlukan untuk Keselamatan
Saya telah mendiskusikan Yohanes 3:5, maka saya sekarang akan melihat beberapa ayat Perjanjian Baru yang lain yang menegaskan keperluan mutlak dari Sakramen Pembaptisan untuk keselamatan.
Ayat-ayat berikut dibahas:
PENGUTUSAN AGUNG – MATIUS 28 DAN MARKUS 16
Di dalam peristiwa terakhir yang tercatat di dalam Injil St. Matius, yang dikenal sebagai Pengutusan Agung – PERINTAH TERAKHIR YANG DIBERIKAN OLEH YESUS KRISTUS KEPADA PARA RASUL SEBELUM IA MENINGGALKAN DUNIA INI – Yesus Kristus memberikan para Rasul-Nya dua perintah: untuk mengajarkan semua bangsa dan untuk membaptis. Karena ini adalah perintah terakhir Kristus kepada para murid-Nya, kata-kata ini memiliki arti yang khusus. Orang-orang seharusnya dapat melihat dari hal ini pentingnya Pembaptisan. Sakramen Pembaptisan tidak terpisahkan, oleh Tuhan Yesus Kristus sendiri, dari perintah untuk mengajarkan semua bangsa tentang iman Kristiani. Injil St. Markus mewahyukan kebenaran yang sama di dalam versinya tentang peristiwa Kenaikan, peristiwa terakhir di dalam Injilnya.
Di sini, kita melihat Tuhan kita Yesus Kristus sendiri berkata bahwa mereka berkata bahwa mereka yang dibaptis akan diselamatkan, yang dengan jelas menunjukkan bahwa mereka yang tidak dibaptis tidak akan diselamatkan. Tetapi beberapa orang bertanya, mengapa Tuhan kita tidak berkatam “siapa yang tidak percaya dan tidak dibaptis akan dihukum,” setelah berkata siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan. Jawabannya adalah bahwa mereka yang tidak percaya tidak akan dibaptis, maka tidaklah perlu untuk menyebutkan pembaptisan kembali, Di samping itu, Tuhan kita mengatakan hal yang sama tersebut (bahwa mereka yang tidak dibaptis tidak akan diselamatkan) di dalam Yohanes 3:5.
Maka kita melihat bahwa di dalam perintah yang diberikan oleh Tuhan kita kepada para Rasul, ide akan kepercayaan dan penerimaan pembaptisan terikat secara erat; keduanya itu adalah satu dan merupakan suatu rumusan yang diperlukan untuk keselamatan. Percaya dan menerima Sakramen Pembaptisan adalah peristiwa yang satu, yang sama, dan yang menyelamatkan.
ROMA 5 DAN 6
Di dalam Roma bab 5 dan 6, kita melihat bahwa St. Paulus menjelaskan bagaimana manusia terlahir di dalam keadaan dosa asal, karena dosa dari manusia pertama, Adam, telah menyebabkan keturunannya untuk terlahir tanpa keadaan rahmat. St. Paulus lalu menjelaskan bahwa Kristus memperdamaikan kita kepada Allah, menghapuskan Dosa Asal dan membuat kita menjadi anggota dari keluarga Allah. Di dalam Roma 6:2, St. Paulus berkata bahwa orang-orang Kristiani telah mati bagi dosa. Dan di dalam Roma 6:3, St. Paulus menjelaskan bagaimana kematian bagi dosa ini telah tercapai.
Dengan kata-kata yang amat keras ini, St. Paulus dan sabda Allah yang infalibel mengidentifikasikan Sakramen Pembaptisan sebagai cara seseorang mati bagi dosa. Mereka juga mengidentifikasikan Sakramen Pembaptisan sebagai cara seseorang dipersatukan ke dalam Kristus Yesus.
KONSILI TRENTE MENEGASKAN ROMA 6:4
Sesuai dengan pernyataan infalibel dari Santo Paulus di dalam Kitab Suci, Gereja Katolik telah mendefinisikan bahwa tidak terdapat pengutukan bagi mereka yang benar-benar dikuburkan bersama Kristus oleh Sakramen Pembaptisan dalam kematian.
Dan berikut adalah kutipan dari suatu konsili regional yang, walaupun tidak dogmatis, mengajarkan kebenaran yang sama seperti pernyataan dogmatis di atas, yakni, bahwa hanya dengan dikuburkan oleh Sakramen Pembaptisan dalam kematianlah seseorang dapat berharap untuk mendapatkan pengampunan dosa, dan menjadi bagian dari Kristus, dan keselamatan.
1 KORINTUS 12:13
Di sini, kita melihat bahwa St. Paulus dan firman Allah mengajarkan secara kuat bahwa seseorang dipersatukan ke dalam Tubuh Kristus dan Roh Kudus lewat Sakramen Pembaptisan.
KONSILI TRENTE MENEGASKAN 1 KORINTUS 12:13 – TANPA PEMBAPTISAN AIR, SESEORANG TIDAK MENJADI ANGGOTA TUBUH
Berdasarkan teks yang sama ini [“Sebab dalam satu Roh kita semua telah dibaptis menjadi satu tubuh”], Gereja Katolik mengajarkan secara infalibel bahwa hanya lewat Sakramen Pembaptisanlah seseorang dipersatukan ke dalam Tubuh Gereja.
Berdasarkan 1 Korintus, adalah suatu dogma bahwa mereka yang belum menerima permandian dari pembaptisan “berada di luar” Gereja; mereka bukanlah “bagian dari tubuh-Nya”; mereka bukanlah “anggota keluarga dari iman” ; dan Gereja tidak melaksanakan “penghakiman” terhadap mereka. Saya telah mendiskusikan betapa pentingnya pernyataan dogmatis di dalam bagian 7 tentang “Kepatuhan terhadap Paus Roma”, tetapi saya akan mengulangi hal tersebut secara singkat di sini untuk para pembaca. Adalah sesuatu yang de fide bahwa setiap makhluk manusia harus tunduk kepada Gereja untuk diselamatkan, sebab setiap makhluk manusia harus tunduk kepada Paus Roma untuk diselamatkan.
Dan jika definisi Trente di atas tentang 1 Korintus 12 :13 membuktikan bahwa tidak seorang pun dapat tunduk kepada Gereja tanpa Pembaptisan Air (kenyataannya, ya), hal ini berarti bahwa tidak seorang pun dapat diselamatkan tanpa pembaptisan air. Semua orang dibuat tunduk kepada Gereja (dan oleh karena itu kepada Paus Roma) hanya oleh penerimaan Sakramen Pembaptisan.
GALATIA 3 – IMAN ADALAH PEMBAPTISAN
Di dalam Galatia 3, kita melihat salah satu dari bagian yang paling terkenal dari ajaran Santo Paulus tentang iman.
Tetapi, apakah yang dimaksud oleh St. Paulus di sini oleh diskusi yang panjang lebar tentang “iman”? Apakah yang dimaksudkannya di sini sewaktu ia berkata, “Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus”? Kebanyakan orang mungkin percaya bahwa St. Paulus berbicara di sini tentang kepercayaan bahwa Yesus adalah Putra Allah. Tentunya hal ini diwajibkan, tetapi bukankah hal ini bahkan tidak disebutkan oleh St. Paulus? Santo Paulus menjelaskan secara persis apa yang dimaksudkannya dengan “iman di dalam Yesus Kristus” – dengan sangat logis di dalam suratnya – di dalam ayat yang berikutnya (ayat 27).
Bab yang amat menarik dari Kitab Suci ini seharusnya memberikan kepada para Protestan dan para Katolik pada waktu yang bersamaan. St. Paulus dan firman Allah jelas-jelas mengajarkan apa yang dipercayai oleh Gereja Katolik selama 2000 tahun; bahwa oleh Sakramen Pembaptisanlah seseorang menerima iman. Itulah mengapa Sakramen Pembaptisan telah disebut sejak masa apostolik “Sakramen Iman”, sebagaimana yang telah dibahas di dalam bagian tentang “Satu Gereja Umat Beriman”. Dan itulah mengapa hanya orang yang telah menerima pembaptisan airlah yang disebut umat beriman.
Maka, St. Paulus mengajarkan di Galatia 3 bahwa Sakramen Pembaptisan adalah jaminan yang penuh akan iman terhadap Yesus Kristus, sebab tanpa Sakramen Pembaptisan, anda tidak memiliki iman dan bukan bagian dari para umat beriman.
KONSILI TRENTE MENEGASKAN GALATIA 3 BAHWA IMAN = PEMBAPTISAN
TITUS 3:5 – PEMBAPTISAN MENYELAMATKAN KITA
Di sini, St. Paulus dan firman Allah yang infalibel berkata kepada kita bahwa permandian kelahiran kembali (Sakramen Pembaptisan) menyelamatkan kita! Hal ini berarti bahwa air (permandian) dan Roh (pembaruan yang dikerjakan oleh Roh Kudus) di dalam Sakramen Pembaptisan adalah cara yang olehnya kita dibenarkan dan diselamatkan.
Hal yang amat menarik tentang ayat ini adalah bahwa firman Allah berkata bukanlah “karena perbuatan baik yang telah kita lakukan” bahwa kita diselamatkan. Dalam kata lain, kita diselamatkan bukan oleh keinginan kita ataupun oleh darah kita ataupun penyesalan kita , melainkan oleh Sakramen itu sendiri yang diinstitusikan oleh Kristus (permandian kelahiran kembali dan pembaruan yang dikerjakan oleh Roh Kudus).
KONSILI LATERAN IV MENDEFINISIKAN KEBENARAN TENTANG TITUS 3:5
EFESUS 4:5 – Satu Roh – Satu Badan – Satu Iman – Satu Tuhan – Satu Pembaptisan
Di sini, Santo Paulus (dan firman Allah yang infalibel) menjelaskan kesatuan di dalam Gereja Yesus Kristus. Dan lihatlah urut-urutan yang diberikan olehnya: Satu Tuhan, Satu Iman, Satu Allah, Satu Bapa. Dan bersama dengan “Tuhan” dan “Iman” dan “Allah” dan “Bapa” terdapat pembaptisan. Hal ini menunjukkan bahwa St. Paulus memandang Pembaptisan amat sangat penting; faktanya, yang kepentingannya dalam hal kesatuan Tubuh Kristus setara dengan hal-hal yang tidak dapat diganggu gugat seorang pun: satu Tuhan, satu Iman, satu Allah. Hal ini dikarenakan, oleh Pembaptisan ini kita dipersatukan kepada Allah dan Tubuh Gereja. Untuk menyangkal bahwa para anggota dari Tubuh Kristus memiliki satu Pembaptisan ini sama dengan menyangkal bahwa mereka memiliki satu Tuhan dan satu Iman.
Hal yang menarik tentang kutipan dari St. Hieronimus ini adalah bahwa ia menunjukkan bahwa “satu Pembaptisan” ini yang dimiliki oleh semua orang di dalam Gereja (menurut Efesus 4:5) bukan hanya satu dalam makna jumlah pembaptisan, tetapi “satu” dalam hal cara di mana semua orang telah dibaptis: semua telah dibaptis di dalam nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus di dalam Sakramen tersebut.
Dan perlunya Sakramen Pembaptisan itu begitu esensial dan sangat terikat dengan Iman Kristiani sehingga St. Afrahat, salah satu dari Bapa Suriah yang tertua, menulis pada tahun 336:
KONSILI VIENNE MENEGASKAN KENYATAAN DARI EFESUS 4 :5
Kita melihat bahwa semua orang yang merupakan bagian dari Gereja Katolik memiliki satu Pembaptisan Air.
KISAH PARA RASUL 2 DAN KHOTBAH PAUS PERTAMA
Di dalam Kisah Para Rasul bab 2, kita melihat peristiwa Pentakosta, hari lahirnya Gereja Ptererjanjian Baru. Dan di sana, kita menemukan tercatatnya berbagai peristiwa yang luar biasa, termasuk khotbah pertama di dalam Gereja Perjanjian Baru oleh sang Paus pertama, St. Petrus.
Di sini kita melihat firman Allah dan Paus pertama mengajarkan diperlukannya Sakramen Pembaptisan untuk pengampunan dosa, sebagaimana yang dinyatakan di dalam khotbah yang paling pertama di dalam Gereja Katolik.
SYAHADAT NICEA-KONSTANTINOPEL MENEGASKAN KISAH PARA RASUL 2
Selaras dengan pernyataan yang infalibel dari firman Allah ini, bahwa seseorang harus menerima Sakramen Pembaptisan untuk pengampunan dosa, Gereja Katolik telah mendefinisikan bahwa terdapat satu pembaptisan untuk pengampunan dosa.
KISAH PARA RASUL 16 – KEPALA PENJARA DAN SEMUA ANGGOTA KELUARGANYA DIBAPTIS SEGERA SETELAH IA MEMINTA APA YANG HARUS DILAKUKANNYA UNTUK DISELAMATKAN
Yang menarik tentang bab ini adalah apa yang St. Lukas, penulis dari Kisah Para Rasul, putuskan untuk ikutsertakan. Pada saat ia menceritakan tentang sang kepala penjara yang secara mukjizat berkonversi setelah gempa bumi di dalam penjara, St. Lukas memberikan detail yang begitu singkat, bagian-bagian yang paling penting dari cerita itu. St. Lukas mencatat bahwa sang kepala penjara bertanya kepada Paulus dan Silas apa yang ia harus lakukan supaya ia selamat. St. Lukas mencatat jawaban mereka yang amat singkat: “Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu.” Tetapi perhatikan bahwa St. Lukas, sebelum ia berganti topik, memastikan agar ia menyebutkan bahwa sang kepala penjara dan seisi rumahnya segera dibaptis. Hal ini menunjukkan sekali lagi bagaimana penerimaan pembaptisan diperlukan bagi semua orang untuk keselamatan. Fakta bahwa sang kepala penjara dan seisi rumahnya dibaptis segera adalah suatu detail yang dipandang oleh St. Lukas sebagai hal yang amat penting untuk dicantumkan di dalam suatu cerita tentang hal-hal yang esensial yang harus dilakukan oleh sang kepala penjara dan seisi rumahnya supaya selamat.
1 PETRUS 3:20-21 – PEMBAPTISAN AIR DAN BAHTERA
Ini juga adalah salah satu dari ayat yang terkuat dari seluruh Kitab Suci tentang diperlukannya Sakramen Pembaptisan. Perhatikan kekuatan dari pernyataan St. Petrus di sini. Kamu sekarang diselamatkan oleh baptisan. Dan ia berbicara tentang Pembaptisan Air (Sakramen), tentunya, karena ia membuat suatu perbandingan antara air pembaptisan dan air bah! St. Petrus membandingkan penerimaan Sakramen Pembaptisan Air dengan keberadaan di bahtera Nuh. Sebagaimana tidak seorang pun dapat lolos dari kematian jasmani di luar bahtera Nuh pada zaman Banjir Bandang (hanya delapan jiwa selamat dari Banjir Bandang karena mereka dengan tegar berada di dalam bahtera), begitu pula pada saat ini tidak seorang pun dapat lolos dari kematian rohani ataupun diselamatkan dari dosa asal tanpa Sakramen Pembaptisan!
PAUS BONIFASIUS VIII MENEGASKAN HUBUNGAN ANTARA BAHTERA -
PEMBAPTISAN AIR – GEREJA DARI 1 PETRUS 3
Sebagaimana yang dikatakan oleh St. Petrus di dalam 1 Petrus 3:20-21, bahwa pada waktu Nuh, delapan jiwa diselamatkan dari air bah dengan memasuki bahtera, sekarang, Sakramen Pembaptisan, yang merupakan kiasannya (yakni, kiasan dari air bah) menyelamatkan kita pula, begitu pula Gereja Katolik mendefinisikan sebagai suatu dogma bahwa hal memasuki Gereja diperlukan untuk keselamatan sebagaimana hal berada di dalam bahtera diperlukan untuk diselamatkan dari kematian. Dan satu-satunya cara untuk memasuki Gereja adalah lewat pembaptisan air yang satu.
Perhatikan bagaimana Paus Bonifasius VIII mendefinisikan kesatuan Gereja sebagai kesatuan “sakramen-sakramen”, yang berarti bahwa tidak seorang pun dapat berada di dalam Gereja tanpa telah menerima setidaknya sakramen pertama dari sakramen-sakramen: Pembaptisan.
Catatan kaki:
[1] The Life and Letters of St. Francis Xavier {Hidup dan Surat-Surat St. Fransiskus Xaverius} oleh Henry James Coleridge, SJ. Vol. 1, hal. 162.
[2] Denzinger 791-792.
[3] Denzinger 324.
[4] Denzinger 895; Decrees of Ecumenical Councils {Dekret-Dekret Konsili-konsili Ekumenis}, Vol. 2, hal.704.
[5] Denzinger 468-469.
[6] The Papal Encyclicals {Ensiklik-Ensiklik Paus}, Vol. 2 (1878-1903), hal. 86-87.
[7] Sunday Sermons of the Great Fathers {Khotbah-Khotbah Hari Minggu Para Bapa Agung}, Vol. 4, hal. 5.
[8] Jurgens, The Faith of the Early Fathers {Iman Bapa-bapa Gereja Perdana}, Vol. 3:1424.
[9] Jurgens, The Faith of the Early Fathers {Iman Bapa-bapa Gereja Perdana}, Vol. 3:1425.
[10] Denzinger 799-800.
[11] Decrees of Ecumenical Councils {Dekret-Dekret Konsili-konsili Ekumenis}, Vol. 1, hal.230; Denzinger 430.
[12] Jurgens, The Faith of the Early Fathers {Iman Bapa-bapa Gereja Perdana}, Vol. 3:1717.
[13] Jurgens, The Faith of the Early Fathers {Iman Bapa-bapa Gereja Perdana}, Vol. 3:2251a.
[14] Jurgens, The Faith of the Early Fathers {Iman Bapa-bapa Gereja Perdana}, Vol. 2:1368.
[15] Jurgens, The Faith of the Early Fathers {Iman Bapa-bapa Gereja Perdana}, Vol. 1:681.
[16] Decrees of Ecumenical Councils {Dekret-Dekret Konsili-konsili Ekumenis}, Vol. 1, hal.386.
[17] Denzinger 482.
[18] Decrees of Ecumenical Councils {Dekret-Dekret Konsili-konsili Ekumenis}, Vol. 1, hal.24.
[19] Denzinger, The Sources of Catholic Dogma {Sumber-sumber Dogma Katolik}, B. Herder Book. Co., Edisi Ketiga belas, 1957, 468-469.
[20] Sunday Sermons of the Great Fathers {Khotbah-Khotbah Hari Minggu Para Bapa Agung}, Vol. 2, hal. 93.
Artikel-Artikel Terkait
Bunda maria yang penuh kasih... doakanlah kami yang berdosa ini ....
Thomas N. 1 bulanBaca lebih lanjut...Halo – meski Bunda Teresa dulu mungkin tampak merawat orang secara lahiriah, namun secara rohaniah, ia meracuni mereka: yakni, dengan mengafirmasi mereka bahwa mereka baik-baik saja menganut agama-agama sesat mereka...
Biara Keluarga Terkudus 2 bulanBaca lebih lanjut...Tentu saja kami ini Katolik. Perlu anda sadari bahwa iman Katolik tradisional itu perlu untuk keselamatan, dan bahwa orang yang meninggal sebagai non-Katolik (Muslim, Protestan, Hindu, Buddhis, dll.) TIDAK masuk...
Biara Keluarga Terkudus 2 bulanBaca lebih lanjut...Terpuji lah Tuhan allah pencipta langit dan bumi
Agung bp 2 bulanBaca lebih lanjut...apakah anda katolik benaran?
lidi 2 bulanBaca lebih lanjut...Saat bunda teresa dengan sepenuh hati merawat dan menemani mereka dalam sakratul maut saya percaya kalau tindakan beliau secara tidak langsung mewartakan injil dan selebihnya roh kudus yang berkenan untuk...
bes 3 bulanBaca lebih lanjut...Ramai dibahas oleh kaum protestan soal soal Paus Liberius. Trimakasuh untuk informasinya
Nong Sittu 3 bulanBaca lebih lanjut...Halo kami senang anda kelihatannya semakin mendalami materi kami. Sebelum mendalami perkara sedevakantisme, orang perlu percaya dogma bahwa Magisterium (kuasa pengajaran Paus sejati) tidak bisa membuat kesalahan, dan juga tidak...
Biara Keluarga Terkudus 5 bulanBaca lebih lanjut...Materi yang menarik. Sebelumnya saya sudah baca materi ini, namun tidak secara lengkap dan hikmat. Pada saat ini saya sendiri sedang memperdalami iman Katolik secara penuh dan benar. Yang saya...
The Prayer 5 bulanBaca lebih lanjut...Santa Teresa, doakanlah kami
Kristina 6 bulanBaca lebih lanjut...